Karsinogen adalah senyawa-senyawa pencetus kanker yang terdapat di dalam makanan. Berikut, hal-hal yang harus diperhatikan dalam memilih makanan.
Hindari makanan yang tampak berjamur atau tercium bau jamur
Makanan seperti ini kemungkinan mengandung aflatoxin, karsinogen liver hebat. Aflatoxin paling umum ditemukan dalam kacang tanah.
Jangan masak minyak dengan panas tinggi
Masak dengan panas rendah atau panggang dengan temperatur kurang dari 240 derajat Fahrenheit atau 133 derajat Celcius mencegah minyak atau lemak berubah menjadi karsinogenik. Jika memungkinkan ganti pemanasan dan penggorengan dengan rebus atau kukus.
Hati-hati dengan Daging yang diolah, dikeringkan, dan diawetkan
Nitrate dan nitrite adalah senyawa-senyawa yang digunakan untuk cure daging, dan dimetabolisasi menjadi senyawa yang disebut nitrosamine ketika proses pengolahan. Nitrosamine ditemukan dalam bacon dan sosis, daging babi olahan, dan daging sapi yang dikeringkan. Nitrosamine dikenal sebagai karsinogen kuat. Nitrosamine juga terbentuk ketika proses pengeringan ketika pembuatan bir.
Barbecue Secara Cerdik
Membakar daging menciptakan senyawa yang disebut heterocyclic amines (HCAs) yang dilepaskan ketika panas tinggi diterapkan pada senyawa yang disebut creatine, ditemukan dalam darah dan jaringan hewan. HCAs paling sering dikaitkan dengan kanker saluran gastrointestinal, tapi bebarapa studi mengaitkannya dengan tumor paru dan tumor payudara. Sebuah studi terhadap lebih dari 40.000 perempuan menemukan, yang sering makan daging yang dipanggang well-done beresiko lebih tinggi 5 kali mengembangkan kanker payudara dibanding yang makan daging yang dimasak rare atau medium. Salah satu cara untuk mengurangi HCAs sebelum di-barbecue adalah dengan memanaskan daging terlebih dahulu di microwave. Pemanasan ini mengeringkan sebagian sari dan creatine. Tapi cara ini tidak menghilangkan semua HCAs.
Hindari Makanan yang Diasap
Senyawa-senyawa karsinogenik yang disebut polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs) terbentuk di permukaan makanan selama proses pengasapan.
Beli Organik Jika Memungkinkan
Hati-hati dengan Daging yang diolah, dikeringkan, dan diawetkan
Nitrate dan nitrite adalah senyawa-senyawa yang digunakan untuk cure daging, dan dimetabolisasi menjadi senyawa yang disebut nitrosamine ketika proses pengolahan. Nitrosamine ditemukan dalam bacon dan sosis, daging babi olahan, dan daging sapi yang dikeringkan. Nitrosamine dikenal sebagai karsinogen kuat. Nitrosamine juga terbentuk ketika proses pengeringan ketika pembuatan bir.
Barbecue Secara Cerdik
Membakar daging menciptakan senyawa yang disebut heterocyclic amines (HCAs) yang dilepaskan ketika panas tinggi diterapkan pada senyawa yang disebut creatine, ditemukan dalam darah dan jaringan hewan. HCAs paling sering dikaitkan dengan kanker saluran gastrointestinal, tapi bebarapa studi mengaitkannya dengan tumor paru dan tumor payudara. Sebuah studi terhadap lebih dari 40.000 perempuan menemukan, yang sering makan daging yang dipanggang well-done beresiko lebih tinggi 5 kali mengembangkan kanker payudara dibanding yang makan daging yang dimasak rare atau medium. Salah satu cara untuk mengurangi HCAs sebelum di-barbecue adalah dengan memanaskan daging terlebih dahulu di microwave. Pemanasan ini mengeringkan sebagian sari dan creatine. Tapi cara ini tidak menghilangkan semua HCAs.
Hindari Makanan yang Diasap
Senyawa-senyawa karsinogenik yang disebut polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs) terbentuk di permukaan makanan selama proses pengasapan.
Beli Organik Jika Memungkinkan
Aditif dan pestisida yang ditemukan dalam hasil bumi yang ditanam secara komersial dan makanan olahan diduga karsinogen. Paling baik beli organik setiap kali memungkinkan. Situs Physicians' Desk Reference memberikan langkah-langkah sederhana untuk mencegah kontaminan makanan.
- Gunakan kertas minyak ketimbang bungkus plastik saat mengolah dengan microwave.
- Cuci atau kupas semua buah dan sayuran. Gunakan sikat sayuran untuk mencuci. Mencuci tidak mengeleminasi semua residu pestisida, tapi bisa mengurangi.
- Beli hasil bumi lokal jika memungkinkan. Produk lokal berkemungkinan lebih kecil diberi zat kimia untuk mencegah busuk dibanding buah dan sayuran impor yang menempuh perjalanan panjang ke pasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar