Selasa, 22 Mei 2012

BELAJAR DARI KUPU-KUPU


Di sebuah desa kecil yang tenang dan indah, ada sepasang pria dan wanita yang saling mencintai. Mereka selalu bersama memandang matahari terbit di puncak gunung, bersama di pesisir pantai menghantar matahari senja.

Setiap orang yang melihatnya dengan pandangan kagum dan berdoa semoga mereka bahagia. Mereka saling mengasihi satu sama lain

Namun pada suatu hari, malang sang lelaki mengalami luka bakar akibat sebuah kecelakaan. Ia terbaring diatas ranjang pasien tidak sadarkan diri beberapa hari lamanya di sebuah rumah sakit. Siang hari sang wanti menjaga di depan ranjang dan tidak henti - hentinya memanggil sang kekasih yang tidak kunjung sadar.

Malamnya dia pergi ke sebuah gereja kecil di kota tersebut untuk mendoakan agar sang kekasihnya tersebut selamat. Air matanya pun hampir kering karena menangis sepanjang hari.

Seminggu berlalu, sang lelaki tak kunjung sadar juga dimana keadaan sang wanita semakin pucat dan lemah. Namun sang wanita tetap bertahan, hingga pada suatu hari TUHAN begitu terharu akan kesetiaan dan ketabahan sang wanita itu. TUHAN memberikan sebuah pengecualian kepada sang wanita dalam keadaannya ini, sambil berkata " Apakah kamu bersedia menyerahkan nyawamu sendiri untuk menukarkannya ?

Tanpa ragu sedikitpun sang wanita menjawab, " YA ".

Lalu TUHAN berkata, " Baiklah, AKU akan memberikan kesembuhan pada kekasihmu, namun kamu harus berjanji akan menjadi seokor kupu - kupu selama 3 tahun sebagai gantinya. Pertukaran seperti ini apakah kamu bersedia ???

Dengan terharu sang wanita terus mendengarkannya dan tanpa ragu menjawab, " YA ".

Pada saat itu hari masih terang dan si wanita telah berobah menjadi seekor kupu - kupu dan langsung terbang ke rumah sakit untuk mendapati kekasihnya. Ternyata sang lelaki benar telah sadarkan diri dan sekarang dia sedang berbicara dengan seorang dokter, namun sayang dia tidak dapat mendengar pembicaraan itu karena tidak dapat masuk kedalam ruangan tersebut. Dari batas sebuah kaca yang menutupi ruangan itu, sang wanita terus memandangi wajah sang kekasih.

Beberapa hari kemudian sang lelaki telah sembuh. Namun tidak terlihat bahagia karena terus mencari keberadaan sang wanita. Menanyakan kepada setiap orang yang juga tidak tau kemana perginya sang wanita. Tanpa makan terus sang lelaki mencari keberadaan sang wanita. Dia tidak ingat untuk beristirahat memendam rasa kangennya kepada sang wanita yang sangat dicintainya itu. Tanpa disadarinya sang wanita yang telah berobah menjadi kupu - kupu selalu ada disampingnya terbang dan sesekali hinggap di punggung sang lelaki. Walau sang wanita sudah tidak dapat lagi berteriak dan memuluk, namun dia terus memandangi sang lelaki yang sangat dicintainya itu.

Musim panas berlalu, angin musim dingin yang sejuk meniup jatuh daun pepohonan. Sang kupu - kupu mau tidak mau harus meninggalkan tempat itu berkelana ketempat lain. Namun sekali lagi sang kupu - kupu menyempatkan hinggap terakhir kalinya di pundak sang lelaki.

Dengan sayap kecilnya dia bermaksud mengusap pipi membelai wajah sang lelaki dan dengan bibir kecilnya mencium kening sang lelaki yang sangat dicintainya. Setelah itu dia terbang jauh dengan membawa sebuah harapan. Harapan akan cintanya

Dalam sekejap telah tiba musim semi yang kedua. Dengan tidak sabar sang kupu - kupu terbang mencari sang lelaki yang sangat dicintainya yang lama telah ditinggalkannya. 

Namun apa yang dilihatnya ? Sesosok wanita cantik telah berdiri disamping sang lelaki. Dalam sekilas sang kupu - kupu hampir terjatuh dari angkasa, tidak menyangka apa yang telah dilihatnya.

Lebih sakit lagi dengan apa yang telah didengarkannya. Dia tidak menyangka orang - orang bercerita betapa setianya sang dokter wanita menjaga sang lelaki selama masa kritis. Dan dengan ketekunan merawat sang lelaki hingga sadar. Bahkan mereka melukiskan betapa indahnya percintaan sang lelaki dan dokter itu dan sudah sepantasnya mereka sekarang menjadi sepasang kekasih.

Sang kupu - kupu sangat sedih. Beberapa hari berikutnya ia seringkali melihat kekasihnya sendiri membawa wanita itu ke gunung memandang matahari terbit, menghantar matahari senja di pesisir pantai.

Segala yang pernah di milikinya dahulu dalam sekejap tokoh utamanya telah bergantu seorang wanita lain. Sedangkan ia sendiri tidak dapat berbuat apa - apa, hanya mampu sesekali hinggap diatas bahu sang lelaki.

Musim panas tahun ini sangatlah panjang bagi sang kupu - kupu yang setiap hari terbang rendah dengan tersiksa. Dia tidak memiliki keberanian lagi untuk mendekati kekasihnya sendiri. Bisikan suara antara dia dan wanita itu dan suara tawa mereka sudah cukup membuat hembusan nafas dirinya berakhir, karena sebelum musim panas berakhir, sang kupu - kupu telah terbang berlalu.

Bunga bersemi dan layu. Kemudian bunga yang layu dan bersemi kembali. Seolah - olah sang waktu menandakan semua ini bagi sang seokor kupu - kupu.

Musim panas pada tahun ketiga, sang kupu - kupu sudah tidak sering lagi pergi mengunjungi kekasihnya. Sang lelaki bekas kekasihnya itu mendekap perlahan bahu sang wanita, mencium lembut wajah wanita yang pernah menjadi dokter saat dia dalam keadaan kritis.

Sama sekali tidak memiliki waktu untuk memperhatikan seekor kupu - kupu yang hancur hatinya apalagi mengingat masa yang telah lalu

Tiga tahun perjanjian TUHAN dengan sang kupu - kupu sudah akan segera berakhir dan pada hari yang terakhir, kekasih sang kupu - kupu melaksanakan pernikahan dengan dokter wanita itu.

Dalam sebuah kapel kecil yang telah dipenuhi orang - orang. Sang kupu - kupu secara diam - diam masuk kedalam ruangan dan hinggap perlahan. Ia mendengarkan sang kekasih yang berada dibawah berikrar di hadapan TUHAN dengan mengatakan " saya bersedia menikah dengannya ! "

Ia memandangi sang kekasih memakaikan cincin ke tangan wanita itu, kemudian memandangi mereka berciuman dengan mesranya lalu mengalirlah air mata sedih sang kupu - kupu.

Dengan pedih hati TUHAN menarik nafas " Apa kamu menyesal "


Sang kupu - kupu mengeringkan air matanya dan berkata " Tidak "

TUHAN lalu berkata disertai seberkas kegembiraan " Besok kamu sudah dapat kembali menjadi dirimu sendiri "

Sang kupu - kupu menggeleng gelengkan kepalanya " Biarkanlah aku menjadi kupu - kupu seumur hidupku "

ADA BEBERAPA KEHILANGAN MERUPAKAN TAKDIR

ADA BEBERAPA PERTEMUAN ADALAH YANG TIDAK AKAN BERAKHIR SELAMANYA

MENCINTAI SESEORANG TIDAK HARUS MEMILIKINYA, NAMUN MEMILIKI SESEORANG MAKA HARUS BAIK - BAIK MENCINTAINYA.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar