Senin, 07 November 2011

SENI BERNEGOSIASI

Dalam dunia profesional, keahlian bernegosiasi sangat diperlukan. Jika selama ini merasa kemampuan bernegosiasi masih payah, maka sudah waktunya mempertajam kecakapan berkomunikasi untuk mendapatkan apa yang kamu inginkan.
Negosiasi adalah sebuah keahlian yang dapat dipelajari. Seni bernegosiasi berarti menciptakan win-win situation untuk masing-masing pihak yang terlibat sebuah konsep sederhana yang sering dilupakan orang saat melakukan perundingan, membuat kesepakatan, ataupun mengajukan penawaran. Berikut ini adalah tips menjadi seorang negosiator handal :
  • Menyiapkan Amunisi
Bernegosiasi tanpa persiapan sama saja dengan membiarkan diri sendiri kalah. Oleh karena itu, pastikan kamu benar-benar mengetahui apa yang diinginkan dari kesepakatan yang akan dibuat. Selain itu, lakukan penelitian terhadap pihak lain untuk memenuhi kebutuhan, kekuatan, sampai kelemahan mereka. Cari tahu hal-hal apa saja yang dapat saling dipertukarkan oleh masing-masing pihak.
  • Memilih Waktu Yang Tepat
Pemilihan waktu yang tepat sangat krusial untuk kesuksesan bernegosiasi. Jika mengetahui pihak lain termasuk pembuat keputusan yang cepat, gunakan pengetahuan tersebut untuk keuntungan kamu dengan memilih momen yang tepat. Kamu harus sensitif dalam menentukan kapan waktu yang tepat untuk menekan maju, dan kapan waktunya untuk menunggu
  •  Menekan Ego
Akan sulit untuk menemukan kata sepakat jika masing-masing pihak sibuk mempertahankan ego masing-masing. Seorang negosiator yang baik menunjukkan sikap tidak peduli atau seolah-olah tidak peduli terhadap siapa yang memperoleh kemenangan atas kesepakatan yang berhasil dibuat. Mereka pandai membuat pihak lain merasa seolah-olah persetujuan final tersebut merupakan idenya.
  • Go High, or Go Home !
Sebagai bagian dari persiapan, definisikan dulu setinggi apa nilai jual kamu yang layak diajukan. Jangan ragu membidik sasaran tinggi selama kamu mampu berargumen dengan meyakinkan. Tapi ingat, jangan pernah memberikan ultimatum ! Tawaran take-it-or-leave-it umumnya tidak berakhir dengan kesuksesan.
  • Berpegang Teguh Pada Prinsip
Sebagai seorang profesional, kamu tentunya memiliki prinsip yang harus ditaati dan tidak bisa ditawar-tawar lagi. Jika merasa kesepakatan tersebut telah melanggar batas, barangkali lebih baik membiarkannya lepas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar